DAMPAK NEGATIF BAGI LINGKUNGAN AKIBAT LIMBAH INDUSTRI CAIR

1.             1.                  Latar Belakang
Pada saat ini pembangunan di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini diiringi dengan semakin meningkatnya perkembangan dan kemajuan di bidang industri. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki berbagai macam pabrik dan industri rumah tangga. Perkembangan sektor industri memiliki peran penting dalam memberikan dampak positif terhadap perekonomian seperti memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat, meningkatkan devisa negara dari ekspor, dan sebagai penyumbang yang cukup besar terhadap pendapatan nasional. Di sisi lain pertumbuhan sektor industri juga membawa efek negatif terhadap lingkungan yaitu semakin banyak limbah industri yang berpotensi menimbulkan pencemaran, dimana semakin banyak industri maka akan semakin banyak limbahnya sehingga dapat menyebabkan penurunan kualitas lingkungan.
Pencemaran air saat ini menjadi hal yang sangat kronis karena kondisi air yang semakin hari semakin menurun kualitasnya. Limbah industri yang mencemari alam tersebut mengandung sejumlah unsur-unsur kimia berbahaya yang bisa mencemari badan air dan merusak tanah dan tanaman serta berakibat lebih jauh terhadap kesehatan makhluk hidup. Limbah yang dihasilkan oleh pabrik dan industri rumah tangga ini harus benar-benar steril sebelum dialirkan ke sungai. Jika limbah yang dialirkan ke sungai masih belum steril, maka limbah itu akan dapat merusak ekosistem sungai, dan tentunya akan merugikan kita semua. Pemerintah wajib turun tangan untuk menangani masalah ini, serta diperlukan pengkajian khusus untuk membahas mengenai limbah industri dan sampah beserta dampaknya terhadap lingkungan.

2.                  Pembahasan
Pembahasan ini membahas mengenai pencemaran air akibat limbah industri. Berikut adalah pembahasannya.

2.1              Limbah Industri Cair
Limbah pabrik adalah sesuatu yang dapat menyebabkan lingkungan menjadi kurang baik dan menyimpang dari fungsi yang sebenarnya. Sementara itu sesuatu yang dapat menyebabkan pencemaran ini sangat beragam, yakni bisa berupa makhluk hidup, zat, energi maupun komponen- komponen lain. Sesuatu yang menyebabkan pencemaran ini biasanya disebut dengan limbah.
Limbah sendiri dibagi menjadi beberapa macam, diantaranya adalah limbah rumah tangga dan juga limbah industri atau limbah pabrik. Limbah pabrik adalah sesuatu dari pabrik yang sudah tidak dipakai lagi yang berbentuk padat, cair maupun gas. Limbah- limbah tersebut dihasilkan dari proses industrialisasi yang dilakukan oleh pabrik.
Berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 10 tahun 2004 tentang baku mutu air limbah, yang dimaksud dengan limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan. Limbah industri cair merupakan limbah yang dikeluarkan oleh pabrik yang berbentuk cair dan biasanya dibuang langsung ke saluran perairan, kali atau selokan. Limbah cair bisa berupa limbah yang yang terbentuk dari bahan organik dan anorganik.

2.2         Pencemaran Limbah Industri Cair
Pencemaran merupakan berubahnya tatanan atau komposisi air oleh kegiatan manusia dan juga proses alam, sehingga kualiatas air tersebut menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan pembentukannya. Pencemaran ini merupakan keadaan yang sungguh tidak baik atau keadaan yang jelas sangat merugikan. Pencemaran membuat materi yang dicampurinya menjadi tidak berfungsi dengan semestinya.
Pencemaran limbah pabrik merupakan pencemaran yang disebabkan oleh limbah pabrik dari hasil industrialisasi. Salah satu jenis limbah pabrik yaitu limbah pabrik yang berbentuk cair. Limbah pabrik cair merupakan sisa-sisa produksi dari pabrik yang bentuknya cair. Biasanya limbah pabrik cair ini akan dibuang langsung ke saluran air seperti selokan, kali bahkan lautan. Limbah cair ini sifatnya ada yang berbahaya dan ada pula yang dapat dinetralisir secara cepat.
Limbah pabrik yang berbahaya yang dibuang langsung ke saluran seperti kali, laut, maupun selokan tanpa dinetralisir terlebih dahulu pada akhirnya akan mencemari saluran- saluran tersebut sehingga akan menyebabkan ekosistem air menjadi rusak, bahkan banyak makhluk hidup yang akan mati dibuatnya. Contoh limbah cair dari pabrik ini antara lain adalah sisa pewarna pakaian cair, sisa pengawet cair, limbah tempe, limbah tahu, kandungan besi pada air, kebocoran minyak di laut, serta sisa- sisa bahan kimia lainnya.
Apabila meresap kedalam permukaan tanah, limbah cair dapat merusak tanah terutama kesuburan tanah dan juga sumber air yang ada di dalamnya. Bila kita hidup pada tanah yang telah tercemar dan mengkonsumsi segala sesuatu darinya bisa membahayakan kesehatan tubuh dan berbagai penyakit.

2.3       Dampak Negatif dari Limbah Industri Cair
Pengolahan limbah cair yang kurang baik dapat memberikan pengaruh negatif bagi kesehatan dan kondisi lingkungan. Adapun pengaruh terhadap kesehatan dan kondisi lingkungan yaitu :
  ·           Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari pengelolaan    limbah yang tidak tepat dapat dicampur dengan air.
·    Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) juga dapat meningkat pesat karena adanya pengelolahan limbah yang tidak memadai.
·           Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
·      Limbah industri dapat menghasilkan bahan toksik terhadap lingkungannya yang berdampak negatif terhadap manusia dan komponen lingkungan lainnya. Limbah cair industri paling sering menimbulkan masalah lingkungan seperti kematian ikan, keracunan pada manusia dan ternak, kematian plankton, akumulasi dalam daging ikan dan moluska, terutama bila limbah cair tersebut mengandung racun
·       Limbah cair pada perairan atau sungai juga dapat merusak air sungai, mengotori air sungai dan mengganggu ekosistem air bahkan berdampak kematian.
·           Menurunnya kualitas lingkungan
·           Menurunnya estetika atau nilai keindahan lingkungan


2.4      Pengolahan Limbah Cair
Tahap awal pengolahan limbah cair adalah proses penyaluran dan pengumpulan. Proses ini meliputi sistem perpipaan di dalam industri, sistem penyambungan pipa ke saluran pengumpul, sistem penyaluran limbah cair dan kelengkapannya seperti lubang pemeriksaan (menhole), serta pemompaan. Tahap berikutnya antara lain:
·           Pengolahan pendahuluan (pretreatment)
      Tahap ini melibatkan proses fisik yang bertujuan untuk menghilangkan padatan kasar yang tersuspensi dan minyak dalam aliran air limbah.
·           Pengolahan tahap pertama (prymary treatment)
           Tahap ini dilakukan penyaringan terhadap padatan halus atau zat warna terlarut. Ada dua metode utama yang dapat dilakukan yaitu pengolahan secara kimia dilakukan dengan cara mengendapkan bahan padatan melalui penambahan zat kimia. Sedangkan pengolahan secara fisika dilakukan melalui pengendapan maupun pengapungan yang ditujukan untuk bahan kasar yang terkandung dalam air limbah.
·           Pengolahan tahap kedua (secondary treatment)
       Pengolahan tahap ini melibatkan proses biologis yang bertujuan untuk menghilangkan bahan organik melalui proses oksidasi biokimia. Di dalam proses biologis ini banyak dipergunakan reaktor lumpur aktif dan trickling filter.
·           Pengolahan tahap ketiga (tertiary treatment).
          Tahap pengolahan tingkat lanjut yang ditujukan terutama untuk menghilangkan senyawa organik maupun senyawa anorganik. Proses ini dilakukan untuk proses fisik (filtrasi, destilasi, pengapungan, pembekuan, dan lain-lain), proses kimia (absorbsi karbon aktif, pengendapan kimia, pertukaran ion, elektrokimia, oksidasi dan reduksi), dan proses biologi (pembusukan oleh bakteri dan nitrifikasi alga).

3.                  Kesimpulan
Limbah adalah sesuatu yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Limbah cair adalah semua limbah yang berbentuk cairan atau berada dalam fase cair yang sudah tidak dipergunakan lagi baik berupa sisa industri, rumah tangga, peternakan, pertanian, dan sebagainya dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan. Limbah industri cair merupakan limbah yang dikeluarkan oleh pabrik yang berbentuk cair dan biasanya dibuang langsung ke saluran perairan, kali atau selokan.
Dampak dari limbah industri cair ini yaitu apabila meresap kedalam permukaan tanah, limbah cair dapat merusak tanah terutama kesuburan tanah dan juga sumber air yang ada di dalamnya. Sedangkan pada perairan atau sungai limbah industri cair dapat merusak air sungai, mengotori air sungai, merusak ekosistem air yang dapat berdampak kematian pada makhluk hidup yang ada, membuat krisis air, serta menyebabkan penurunan kualitas lingkungan.

4.        Lampiran

Komentar

Postingan Populer